Sylhet, Bangladesh—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melalui mitra jaringan di Bangladesh yang bernama Social Aid kirim 100 paket sembako untuk penyintas banjir di Upazila Companygonj, Distrik Sylhet, Bangladesh (16/08/2022).
Hasan Ahmad salah satu penerima manfaat yang tinggal di Upazila Companygonj, Distrik Sylhet, Bangladesh mengatakan banyak terima kasih. Lantaran peristiwa banjir ini telah menghilangkan ternak yang ia miliki untuk penunjang kehidupan keluarganya.
“Nama saya Hasan Ahmad. Saya tinggal di daerah Upazila Companiganj, Distrik Sylhet. Keluarga saya sangat menderita akibat banjir ini. Ternak kami yang terdiri dari sapi, bebek, dan ayam hanyut oleh banjir ini. Sebanyak 600kg padi kami hancur total oleh air banjir,” terang Hasan Ahmad.
“Dampak banjir terhadap kehidupan keluarga kami sulit dijelaskan dengan kata-kata. Saya sangat senang menerima bantuan paket sembako di situasi ini. Terima kasih banyak kepada Dompet Dhuafa yang telah membantu kami dengan paket sembako di masa-masa sulit ini. Dengan bantuan paket sembako ini, keluarga saya yang terdiri dari 6 anggota akan dapat hidup dengan baik selama 7-8 hari ke depan,”lanjut Hasan.
Noor Jahan penerima manfaat lainnya juga menuturkan terima kasih kepada para donatur DMC Dompet Dhuafa yang telah menyisihkan rezekinya dalam membantu masyarakat terdampak banjir.“Saya memiliki tujuh anggota keluarga yang tinggal di daerah Upazila Companiganj, Distrik Sylhet. Rumah, ternak, dan barang-barang saya semuanya telah hanyut oleh banjir ini. Saya dan anak-anak telah banyak menderita akibat situasi ini,”
“Selama beberapa hari, kami hidup dengan kondisi setengah kelaparan. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Dompet Dhuafa karena telah membantu kami dengan paket bantuan sembako pada situasi yang sangat dibutuhkan ini. Dengan bantuan paket sembako ini, keluarga saya akan dapat hidup dengan baik selama seminggu,”lanjut Noor.
Sebelumnya pada pertengahan bulan Juni lalu hujan monsun mengakibatkan wilayah Bangladesh terkena banjir. Setidaknya 10 warga tewas akibat banjir tersebut.
Hujan monsun sendiri merupakan pola hujan yang muncul akibat proses sirkulasi udara di mana selalu berganti arah dalam enam bulan sekali. Namun karena peningkatan suhu dan perubahan iklim, hujan akan menjadi lebih tidak menentu dan deras.
“Jumlah besar curah hujan yang kita lihat sekarang mungkin merupakan dampak perubahan iklim,” kata Roxy Mathew Koll selaku ilmuwan iklim di Indian Institute of Tropical Meteorology sebagaimana diberitakan Republika.
“Angin monsun yang kuat di Teluk Benggala dapat membawa lebih banyak uap air,” lanjut Koll.
DMC Dompet Dhuafa melalui donatur-donatur kebaikan berusaha sebaik mungkin untuk mengirimkan bantuan kepada penyintas terdampak bencana banjir Bangladesh. Melalui uluran tangan kebaikan donatur, berhasil mengumpulkan 100 paket sembako.
“Terima kasih kepada donatur yang bersama kami dalam terus menebar kebaikan terhadap masyarakat dhuafa. Baik yang berada di Indonesia maupun di dunia,” terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
“Selain paket sembako, juga komitmen kami dalam melakukan penanggulangan bencana di mancanegara. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus mengedukasi dan mengadvokasi kesiapsiagaan bencana yang terjadi di mana pun. Serta juga menginformasikan betapa urgensinya perubahan iklim terhadap masyarakat,”tutup Haryo.