Dompet Dhuafa Pertemukan Fundraiser Jabodetabek Lewat Fun Rafting

Bogor—Dompet Dhuafa adakan fun gathering untuk para fundraiser selaku garda terdepan dalam memperkenalkan Dompet Dhuafa di masyarakat. Puluhan fundraiser yang tersebar di seluruh titik jabodetabek turut serta dalam acara ini di Rafting Cisadane Adventure, Kelurahan Muara Jaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor pada Selasa (09/08/2022).

Adapun gathering kali ini mengusung konsep fun rafting yakni arum jeram di Sungai Cisadane dengan titik jalur dari Kelurahan Muara Jaya, Kecamatan Caringin hingga menuju pintu air Perusahaan Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Pakuan Kota Bogor.

“Ini salah satu apresiasi kami terhadap tim-tim fundraiser yang telah turut bersama kami (dalam memperkenalkan) Dompet Dhuafa,”jelas Yudha Andilla selaku Manager Retail Dompet Dhuafa dalam sambutannya.

Bersama kawan-kawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Rafting Cisadane Adventure (RCA), tim fundraiser mengarungi Sungai Cisadane dengan aman dan terlindungi. Selain itu tim DMC Dompet Dhuafa juga memberikan materi dasar tentang water rescue sebagai bentuk agenda program Urban Disaster Management (UDM).

“Tim fundraiser yang mayoritas bertugas di wilayah perkotaan bisa menjadi perpanjangan tangan sebagai relawan rescue DMC Dompet Dhuafa saat terjadi bencana banjir di perkotaan,”jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

Mulai dari pengenalan alat, cara mendayung, hingga cara sederhana ketika adanya korban yang tenggelam. “Yang terpenting baik yang tenggelam atau akan menyelamatkan orang yang tenggelam diusahakan jangan panik,”terang Abdul Azis selaku tim Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DMC Dompet Dhuafa dalam paparan materinya.

Pada tahun 2017 di Indonesia, ditemukan rata-rata kematian akibat tenggelam mencapai 2,2 per 100.000 penduduk, atau setara dengan 5.823 korban tenggelam.

WHO memperkirakan pada tahun 2019, sebanyak 236.000 orang meninggal karena tenggelam, menjadikan tenggelam sebagai masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia.  

Kematian akibat tenggelam ditemukan di semua kelompok ekonomi dan wilayah, namun: negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menyumbang lebih dari 90% kematian tenggelam yang tidak disengaja atau setara 212.400 jiwa; lebih dari separuh kasus tenggelam di dunia terjadi di Wilayah Pasifik Barat WHO dan Wilayah Asia Tenggara WHO.

Secara global, ditemukan korban tenggelam terbanyak berada direntang usia, anak-anak 1-4 tahun, diikuti oleh anak-anak 5-9 tahun.

Lebih jauh dijelaskan kematian dunia akibat tenggelam semasa bencana banjir mencapai 75% atau setara dengan 177.000 penduduk.