Media edukasi yang diproduksi untuk kesiapsiagaan dalam pengurangan risiko kebencanaan telah dikembangkan, baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga independen yang bekerja secara sukarela.
Literasi bencana perlu dibangun melalui beragam media teknologi agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana alam bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi anak-anak di usia sekolah.
Saat ini, tim Community Resilience and Advocacy (CRA) Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengkoordinir program-program penanggulangan bencana dalam aspek pengurangan risiko bencana. Contohnya, membuat sarana edukasi mitigasi bencana berbasis permainan tradisional maupun modern.
“Board game, puzzle, ular tangga dan lainnya. Lalu 2020 – 2021, saya dan tim mengembangkan edukasi mitigasi bencana dengan konsep Virtual Reality (VR). Ini bisa dimanfaatkan langsung oleh semua orang dari segala jenjang usia dan latarbelakang,” jelas Desi Edian Sari selaku tim CRA DMC Dompet Dhuafa.
Simulasi permainan edukasi interaktif yang dirancang tim CRA telah dipraktikkan kepada belasan murid usia dini yang mengunjungi DMC Dompet Dhuafa.
“Hal ini sangat menarik dan merupakan salah satu komitmen DMC Dompet Dhuafa menebarkan edukasi tentang mitigasi bencana sejak dini mungkin. Hal ini dikarenakan anak merupakan salah satu kelompok rentan terdampak bencana. Sehingga mendorong urgensi bagi kami untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan dan kapasitas mitigasi bencana,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Permainan board game, puzzle, wall climbing dan ular tangga merupakan permainan interaktif yang biasa dimainkan oleh anak-anak saat sedang berkumpul karena dipercaya dapat mempererat hubungan pertemanan.
Dari permainan ini bisa dilihat, sejauh mana pengetahuan anak-anak dalam perlindungan dan keselamatan terhadap dirinya maupun orang lain terhadap bencana.
Oleh karena itu perancangan media edukasi berupa permainan interaktif merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam membekali anak-anak mengenai perlindungan diri dalam menghadapi bencana.
Selain permainan edukasi interaktif, tim CRA DMC Dompet Dhuafa juga memperkenalkan edukasi mitigasi bencana berbasis Virtual Reality (VR) yang bertempat di Art Building Collection, Nusa Dua, Bali, Senin (23/5/2022).
Tujuan dirancangnya konsep edukasi berbasis Virtual Reality (VR) adalah untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Di dalam VR ini, menghadirkan mode survivor sebagai masyarakat penyintas bencana dan mode rescuer sebagai tim relawan tanggap bencana.
Masyarakat dari segala jenjang usia dapat mencoba menggunakan Virtual Reality (VR) yang telah dikembangkan oleh tim CRA DMC Dompet Dhuafa.
Sehingga, tim DMC Dompet Dhuafa berharap media edukasi interaktif dan media berbasis VR ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dari usia anak-anak hingga dewasa untuk bersikap siaga ketika menghadapi bencana.
Bagi masyarakat yang tertarik untuk belajar dan merasakan langsung menjadi tim penanggulangan bencana DMC Dompet Dhuafa. Dapat menghubungi kami via media sosial, call center, dan alamat surel yang tertera di laman resmi DMC Dompet Dhuafa.
Penulis: Amira Nissa Umniyya
Fotografer: DMC Dompet Dhuafa
Editor: Arifian Fajar Putera/ DMC Dompet Dhuafa