Dunia perlahan mulai bangkit setelah hampir dua tahun dilanda pandemi. Acara-acara mulai digelar secara offline dan orang-orang mulai kembali melanjutkan aktifitas yang tertunda.
Akhir-akhir ini festival dan konser musik kembali bersua dan menjadi pilihan hiburan yang menyenangkan. Selain bisa menyaksikan idola secara langsung, bernyanyi bersama penonton lainnya menjadi pengalaman yang asyik.
Namun, dibalik euforia konser musik itu, ada masalah yang perlu diperhatikan yaitu produksi sampah yang semakin meningkat.
Nyatanya, dalam festival dan konser musik menjadi penyumbang sampah dengan jumlah paling besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Melihat hal itu, berikut ini beberapa deretan konser musik yang mengusung tema ramah lingkungan :
Kegiatan lari tahunan Pertamina Eco Run kembali hadir di Istora Senayan dengan format baru yang lebih segar. Event olahraga yang digabungkan dengan festival musik ini menyajikan konsep ramah lingkungan.
Yang unik dari kegiatan ini, peserta yang berpartisipasi secara tidak langsung juga berdonasi mendukung masyarakat di berbagai desa di seluruh Indonesia untuk mendapatkan akses listrik melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan melalui kolaborasi bersama program Desa Energi Berdikari Pertamina.
Synchronize Festival mulai mengusung konsep green movement alias festival ramah lingkungan sejak tahun 2019. Sebagai bentuk dukungan dalam mengurangi global warming, pihak penyelenggara mulai konsisten memakai daya listrik yang bukan berasal dari genset atau mesin diesel.
Synchronize Festival juga menyediakan banyak water station bagi para penonton yang mau nge-refill botol minumnya.
Selain itu, pihak penyelenggara juga mengajak para penonton untuk memungut sampah yang berada di sekitar lokasi festival. Sampah-sampah yang sudah terkumpul akan dipilah lagi dan didaur ulang oleh pihak Synchronize Festival.
Konser ini diadakan di daerah yang dekat dengan alam, di tengah hutan, di bawah gunung dan di tepi pantai. Tepatnya berada di bawah Kaki Gunung Santubong, Sarawak, Malaysia.
Acara RWMF 2022 diadakan secara hybrid event alias bisa ditonton dari rumah dengan membeli virtual tiket. Setiap pembelian satu tiket virtual, artinya kamu telah menanam satu pohon.
Selain itu, di acara RWMF 2022 pengunjung harus jalan kaki atau menggunakan transportasi umum, wajib membawa tumbler atau botol minum karena sudah disediakan water station, banyak dijual produk kerajinan tangan lokal dari hasil hutan, spot foto dengan konsep alam, dan juga disediakan waste station di beberapa sudut dekat food station atau bazar.
Get The Fest merupakan konser paling unik yang digelar di Bali. Dikatakan unik, karena dalam pagelaran festival ini semua bahan bakar untuk menghasilkan energi dari generator berasal dari sampah plastik.
Festival tersebut adalah Get The Fest Tour and Music Festival yang diinisiasi oleh Yayasan Get Plastic. Ini merupakan kegiatan tour dan festival musik yang disuplai dari bahan bakar sampah plastik. Get The Fest ini berlangsung di Njana Tilem Musem, Ubud, Gianyar pada 16 Oktober 2022.
Get The Fest ini akan mengusung konsep festival musik dari energi sampah plastik, di mana selama festival ini akan dialiri solar dari hasil pengolahan sampah plastik. Diperkirakan solar yang akan digunakan adalah sebanyak 420 liter untuk puncak acara festival Get The Fest.
Coachella merupakan festival musik terbesar di Amerika Serikat yang mulai menerapkan konsep ramah lingkungan.
Festival ini mengajak pengunjung datang ke area festival ramai-ramai dengan minimal empat orang per mobil dengan iming-iming undian berhadiah akses VIP, upgrade tiket, dan lain sebagainya.
Inisiatif lain yang digalakkan adalah daur ulang sampah dengan menempatkan tempat sampah bercorak menarik di seluruh area festival dan mengajak pengunjung mengumpulkan serta menukarkan botol plastik dan kaleng minuman bekas di festival dengan poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah-hadiah menarik.
Coachella tidak lagi menggunakan plang-plang nama berbahan plastik dan menggantinya dengan menggunakan bahan kayu.
Dan bagi mereka yang ingin mengisi daya gadget, festival ini juga menyediakan zona Energy Playground tempat pengunjung mengisi daya baterai dengan menggunakan sepeda statis atau papan jungkat-jungkit.
Gimana, keren kan acara yang mendukung isu lingkungan seperti ini. Semoga kebiasaan-kebiasaan baik ini juga tetap dapat dicontoh oleh festival musik dan event lainnya dimana pun dan kapan pun.
Penulis: Amira Nissa Umniyya
Fotografer: DMC Dompet Dhuafa
Editor: Arifian Fajar Putera/ DMC Dompet Dhuafa