Pengalaman Wildanil Mubarok menjadi Relawan Dompet Dhuafa Jawa Timur

Wildanil Mubarok, seorang mahasiswa yang menjadi salah satu relawan dari Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Jawa Timur mengaku tidak kesulitan mendampingi anak-anak penyintas bencana angin puting beliung di salah satu lokasi pengungsian.

Tak ada raut kecemasan yang ditunjukkan anak-anak penyintas bencana angin kencang yang melanda Dusun Mlaten RT.23/RW.06, Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Mereka tetap bersemangat meski untuk sementara harus tinggal bersama banyak orang di posko pengungsian.

Tetap riangnya anak-anak terlihat di posko pengungsian Mushola Desa Sidokepung pada Selasa lalu (25/10/22). Terlihat anak-anak antusias mengikuti kegiatan Psychological First Aid (PFA) yang didampingi relawan Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Beberapa dari mereka bahkan terlihat sangat gembira dan bersemangat ketika didampingi, namun masih ada sebagian anak membutuhkan perhatian khusus karena masih berusia dini dan belum bersekolah.

Salah satunya Fida, dengan penuh percaya diri Bocah kelas 1 SD ini terlihat sangat berantusias saat mencoba tantangan untuk menuliskan nama dan cita-citanya demi mendapatkan hadiah spidol warna pemberian dari relawan Dompet Dhufa. Bersama wajah polosnya, dia bercita-cita untuk menjadi guru.

“Saya ingin sekali menjadi guru, maka dari itu saya harus rajin belajar,” tutur Fida sambil tersenyum dengan Bahasa Jawa.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh anak-anak lainnya saat bermain di Mushola, mereka mengaku sedih akibat bencana angin kencang yang telah menimpa tempat tinggal mereka pada hari Minggu lalu (23/10/22). Namun berkat siasat dari para relawan yang bersatu padu membantu penanganan bencana angin kencang, kini para penyintas tidak lagi merasakan kesedihan yang mendalam dan kebutuhan mereka jadi teratasi. Baik kebutuhan sandang, pangan, papan dan lainnya.

“Tidak sulit untuk memberikan motivasi, mereka tampak senang walaupun masih ada yang butuh perhatian khusus,” jelas Wildanil.

Wildanil juga memberikan semangat serta motivasi kepada anak-anak penyintas di posko pengungsian. Dia berharap agar anak-anak tetap bersemangat untuk melanjutkan proses belajarnya, sampai bisa mewujudkan cita-cita yang mereka impikan di kemudian hari. Baginya senyum dan semangat yang dimiliki oleh anak-anak merupakan harta yang harus dijaga serta dirawat dengan baik. Dengan demikian Indonesia mampu mencetak generasi penerus yang tangguh dan tanggap terhadap segala macam situasi.

“Semoga dengan adanya peristiwa ini, tidak menyurutkan impian anak-anak sekalian ya,” pungkasnya.

Memiliki nama lengkap Muhammad Rizqy Khoirul Fatihin merupakan penikmat ulung kopi di kala senja. Sebagai seorang yang menyukai tantangan, ia kerap kali menulis sekaligus melakukan kegiatan sosial bersama kawan-kawannya. Motto hidupnya adalah: Belajar Keras dan Bekerja Keras

Penulis             : Muhammad Rizqy Khoirul Fatihin / Dompet Dhuafa Volunteer Jawa Timur.

Fotografer       : Veronica Dwi Putri De Nuga/ Dompet Dhuafa Jawa Timur.

Editor              : Arifian Fajar Putera/ DMC Dompet Dhuafa.