Jakarta—Mari bersama-sama ikut serta dalam program KolaborAKSI Sedekah Pohon dengan penanaman pohon untuk menjaga kepunahan sang paru-paru dunia. Satu Pohon Darimu, Bantu Hijaukan Lingkungan Sekitarmu.
Indonesian Outdoor Festival atau INDOFEST 2022 dan DMC Dompet Dhuafa mengajak seluruh pengunjung untuk peduli terhadap lingkungan sekitar lewat campaign “Sedekah Pohon” di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, DKI Jakarta (01/09/2022).
Berdasarkan sumber Botanic Gardens Conservation International (BCCI) sebanyak 30 persen pohon di bumi terancam punah. Aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab menimbulkan ancaman kehidupan di bumi. Sekitar 17.500 spesies pohon yang ada di dunia terancam punah akibat penebangan yang berujung krisis iklim.
Pembukaan lahan kawasan hutan yang dijadikan perkebunan dinilai menjadi ancaman utama. Pepohonan merupakan tulang punggung ekosistem alam, tanpa pohon manusia tidak akan mampu bertahan hidup.
“Di momen inilah kita bisa memberikan kesadaran dan mengajak kolaborasi dengan para pengunjung untuk turut serta dalam program-program penanggulangan bencana,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Dengan mengunjungi DMC Dompet Dhuafa pengunjung bisa menjadi relawan sekaligus mitra dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
“DMC Dompet Dhuafa menerima siapapun pihak yang tertarik menjadi mitra atau relawan Kami. Dengan menjadi relawan, pengunjung dapat mendapatkan pengalaman langsung situasi dan kondisi kenyataan di wilayah rawan bencana. Mulai dari wilayah yang rawan bencana longsor, banjir hingga erupsi masing-masing memiliki tingkat karakteristik rawan bencana,”sambung Haryo.
Selain itu DMC Dompet Dhuafa menghadirkan talkshow interaktif seputar dunia relawan dan kemanusiaan bersama bersama Chiki Fawzi Super Volunteer Dompet Dhuafa, Ahmad Baihaqi selaku Community Resilience and Advocacy Manager DMC Dompet Dhuafa, dan Yudhi Darmawan selaku Muslim Content Creator.
Chiki Fawzi sering terlibat dalam berbagai kegiatan Dompet Dhuafa. Salah satunya saat ia mengunjungi wilayah bencana banjir di Jabodetabek.
“Kadang saya sendiri suka iri dan salut dengan tim relawan lain seperti yang dilakukan oleh tim Disaster Management Center (DMC) dan tim Psychological First Aid (PFA) Dompet Dhuafa. Saya belum bisa melakukan banyak dengan apa yang sudah mereka lakukan. Yang hanya saya bisa ialah menggambar mural”, jelas Chiki Fawzi.
Saat ini DMC Dompet Dhuafa tengah mempersiapkan program Kawasan Tanggap Bencana (KTB) di Desa Kaliurang. Melaui program ini masyarakat akan diberikan pembekalan materi tentang kesiapsiagaan bencana dan pengadaan sarana-prasarana penunjang siap siaga bencana. Mulai dari peta rawan bencana, peta evakuasi, pengadaan alat komunikasi dan lainnya.
Selain itu juga ada program Air untuk Kehidupan, sebuah program bagi wilayah-wilayah terdampak perubahan iklim dengan menghadirkan sumber mata air bersih yang baru, pembuatan sarana sanitasi higienis, dan advokasi ke pemerintah tentang kerentanan masyarakat terhadap bencana alam. Salah satu lokasi program ini adalah di Gunung Kidul dengan mengoptimalkan Komite Air dengan pengetahuan dan kapasitas pelestarian air yang berkelanjutan.
Di lokasi yang berbeda, tepatnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui kolaborasi dengan Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dalam program Kawasan Sehat, DMC Dompet Dhuafa akan membuat sumur bor dan pipanisasi bagi akses air bersih masyarakat. Masyarakat Gili Gede memiliki kendala ketersediaan air bersih yakni air yang tersedia merupakan air dengan kandungan garam sehingga tidak layak digunakan untuk sehari-hari. Sedangkan di Desa Sekotong, dengan kontur wilayah perbukitan, persediaan air sudah mulai menipis, warga harus menunggu beberapa hari untuk bisa mendapatkan air penuh.