Tangguh Hadapi Bencana, PFA Sasar Kelompok Lansia

Cianjur, Jawa Barat–Gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur pada Senin lalu (21/11/2022) membawa duka kepada semua orang. Sebagian warga Cianjur harus menerima kerugian yang tidak sedikit. Baik segi materi hingga non-materi.

Kondisi non-materi yang dimaksud salah satunya ialah kondisi psikis yang dialami penyintas. Mulai dari khawatir, resah hingga gelisah terkadang menghantui segenap pikiran penyintas.

Melihat kenyataan tersebut Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) menghadirkan layanan Psychological First Aid (PFA) dengan target sasaran kelompok lanjut usia (lansia).

DMC Dompet Dhuafa menggencarkan layanan PFA dengan target lansia menyasar posko pengungsian yang berlokasi di Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Selasa (29/11/2022).

Bersama dr. Astrina Yulda atau yang biasa disapa Bunda Ririn selaku Senior Advisor Lansia Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dan Evita Djamain selaku Relawan PFA Dompet Dhuafa, mereka mendengarkan keluh kesah mereka. Berbagi kisah dan cerita hingga fun games. Semua itu dilakukan untuk mengobati rasa cemas mereka dari kondisi yang silih berganti selama masa tanggap darurat seperti ini.

“Kami memahami betul karakteristik lansia. Bahwa lansia itu sangat membutuhkan perhatian dan kehangatan. Dalam keadaan seperti (tanggap darurat) ini, biasanya anak-anak yang mendapatkan perhatian lebih, karena untuk tumbuh dan perkembangan mereka supaya mereka tidak trauma,” terang Evita.

“Tetapi lain halnya dengan lansia. Mereka sudah mendapatkan perhatian secara medis, makanan dan lainnya. Akan tetapi (aspek) psikologis juga penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka,” lanjut Evita.

Bunda Ririn juga sependapat bahwa kondisi psikis juga perlu mendapat perhatian. Kondisi psikis salah satu hal yang mempengaruhi kinerja tubuh seseorang. Semakin seseorang dalam keadaan bahagia, maka semakin baik performa dan kesehatan tubuhnya. Hal sebaliknya akan terjadi apabila kondisi psikis mereka sedang dalam keadaan tidak baik: mudah terserang penyakit.

“Mereka memerlukan perhatian, ajakan yang bisa mengeluarkan segala unek-unek atau perasaan hati mereka yang belum bisa keluar. Jadi kita perlu semacam layanan konsultasi untuk mereka agar semua perasaan (khawatir) yang terpendam bisa keluar dan tidak membahayakan kesehatan jiwa maupun fisik mereka,” imbuh Bunda Ririn.

“Jadi kita harus mendukung mereka, bersama mereka. Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mereka adalah perhatian kepada mereka, urus mereka, dan berilah harapan untuk mereka,” sambung Bunda Ririn.

Dewi Novianti menuturkan bahwa selama ini ia memikirkan kondisi anaknya. Ketika mendengar berita bahwa terdapat korban dengan usia muda, ia mulai khawatir apabila  anaknya bisa jadi korban selanjutnya. Malam demi malam, hari demi hari, kekhawatiran terhadap anak semakin kuat. Namun setelah mendapatkan bimbingan dari tim PFA Dompet Dhuafa. Ia sudah merasakan sedikit lega dan terlepas dari rasa cemas yang menghantuinya.

“(Isi) hati dan pikiran saya tidak bisa keluar. Namun setelah berbincang-bincang sama ibu-ibu, dan saling curhat. Hati saya jadi lega,” aku Dewi.

Dompet Dhuafa dengan unit divisinya seperti DMC, Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), dan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) terus memberikan layanan terbaik bagi pemenuhan kebutuhan darurat penyintas gempa bumi di Cianjur.

Hingga kini Dompet Dhuafa telah memberikan layanan SAR & Evakuasi yang mampu menemukan 15 korban jiwa yang tertimbun reruntuhan, Layanan Kesehatan mampu membantu 2.665 jiwa, Layanan Distribusi Logistik Permakanan mampu memberi berkah kepada 12.893 jiwa, Layanan Distribusi Logistik Non- Permakanan mampu menolong 617 jiwa, Layanan Barzah mampu memberi manfaat kepada 43 jiwa, Layanan Psychological mampu menolong 564 jiwa, dan Layanan Bersih Itu Sehat mampu memberikan berkah kepada 1.983 jiwa (data per 28 November 2022).

Mari panjatkan doa dan salurkan bantuan kalian untuk penyintas gempa bumi Cianjur melalui gerakan Indonesia Siap Siaga. Semoga penyintas dan relawan selalu dalam perlindungan Allah SWT.