Garut, Jawa Barat—Vikri Rasta mengajak kawan baik melihat kondisi terkini wilayah terdampak banjir bandang di Garut pada Jumat (22/07/2022). Bersama relawan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat, mereka berkeliling wilayah terdampak banjir.
Lokasi pertama, Vikri mengunjungi lokasi jembatan gantung desa yang biasa disebut Jantung Desa di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. Jembatan yang berukuran panjang 65 meter dan berjarak 4 meter dari dasar sungai ini putus diterjang gelombang banjir bandang.
Hal ini membuat warga yang biasa melintas jembatan ini sulit beraktivitas. Sehingga membuat sebagian relawan lokal bergotong-royong menyediakan perahu karet dan pendayung guna bantu menyeberangi warga melintasi sungai.
“Jangankan jadi warga, saya yang ikut (membantu), (sudah merasa) capek. Kebayang warga seperti ibu dan teteh ini, kita aja butuh perjuangan untuk keluar masuk perahu,”jelasnya seusai membantu warga menyebrang.
Mulai dari adik-adik hingga orang dewasa sangat bergantung lewat jalur ini. Adik-adik bersama orang tua turut menaiki perahu untuk pergi ke sekolah. Setiap menaiki perahu, mereka memakai pelampung yang telah disediakan oleh relawan lokal.
“Adik-adik mau jadi apa cita-citanya?” tanya Vikri.
“Mau jadi tentara Kak,”jawab salah satu anak.
“Wah keren. Hati-hati melangkahnya ya,”balas Vikri saat bantu menggendong anak untuk berlabuh.
“Baik makasih ya om,”sambut Refans salah satu anak yang menaiki perahu.
Selesai membantu anak-anak menyebrangi sungai, Vikri bersama relawan DMC Dompet Dhuafa bergegas mengunjungi Dapur Umum dan Pos Hangat yang didirikan DMC Dompet Dhuafa di Kampung Lame, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.
Bersama dengan warga setempat, Vikri turut bantu memasak untuk kebutuhan pangan warga terdampak banjir. Ada yang sedang memotong sayuran, menggoreng, hingga membungkus masakan yang akan dibagikan sore itu.
“Sedang membuat apa ibu kali ini”tanya Vikri.
“Membuat sayur capcay Kang,”jawab Ibu Wati salah seorang relawan Dapur Umum.
“Biasanya berapa porsi sehari yang kita buat?”tanya Vikri kembali.
“Dalam sehari 300 porsi makanan untuk makan pagi dan makan sore,”terang Ibu Wati.
Sore waktu datang. Pukul 16:00 waktu setempat, tim DMC Dompet Dhuafa bergegas membagikan makanan Dapur Umum ke rumah-rumah warga terdampak banjir. Menyusuri gang-gang sempit, melewati genangan air, hingga melihat rumah warga yang telah rusak.
Sebagian warga sudah mulai melakukan pembersihan rumah-rumah, mencari-cari barang yang masih bisa digunakan, ada yang sedang mengepel lantai yang terdampak banjir, ada yang sedang berjemur dan masih banyak lainnya.
“Assalamualaikum, punten,”ucap salam Vikri sambil membagikan makanan.
“Walaikumsalam Kang. Makasih banyak ya Kang,”terang salah satu penyintas.
Ketika semua makanan sudah dibagikan. Tim mengunjungi salah satu lokasi terdampak parah di Kampung Lame.
Kondisinya cukup prihatin, dinding-dinding pabrik dan rumah sebagian rusak. Lumpur dan perabotan terdorong hingga keluar rumah yang rusak dan bau tidak sedap.
“Jadi waktu kejadian itu bagaimana kondisinya Bu?”pungkas Vikri ke salah satu warga.
“Saat air sudah naik. Saya dan keluarga langsung naik ke atas atap. Sambil menggendong anak, saya langsung ke atas,”jelas salah satu warga.
DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat sudah melakukan respons bencana mulai dari 15 Juli 2022. Hingga Jumat ini (22/07/2022) tim masih melakukan respons bencana, seperti membantu evakuasi warga, Dapur Umum, Pos Hangat, aksi bersih-bersih dan membantu layanan lainnya.
Lebih dari 100 desa di 14 kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat terendam banjir pada Jumat, (15/07/2022). Adapun 14 kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.
Sebanyak 6.031 Kepala Keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa diantaranya mengungsi. Kemudian ada 4.035 unit rumah terdampak dengan 11 unit diantaranya rusak berat, 13 kantor pemerintah rusak sedang, 10 kantor pemerintah rusak ringan, 2 unit fasilitas pendidikan rusak sedang, dan 3 unit fasilitas Pendidikan rusak ringan. Selain itu, tercatat sedikitnya 17.077 hektar kolam ikan milik warga terdampak.
Mari bersama DMC Dompet Dhuafa bantu meringangkan saudara-saudara di Garut dengan berdonasi melalui campaign Indonesia Siap Siaga dan Jembatan untuk Kehidupan. Melalui uluran tangan kebaikan, DMC Dompet Dhuafa merencanakan pembangunan jembatan rusak dan program pemulihan lainnya. Kawan baik bisa mengunjungi tautan berikut untuk terlibat dalam membantu penyintas terdampak banjir Garut: https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ dan https://donasi.dompetdhuafa.org/jembatankehidupan/
“Saya mengajak semua kawan baik. Mari kita donasikan sedikit rezeki kita, supaya pembangunan jembatan ini bisa segera dilaksanakan. Dengan demikian saudara kita, bisa cepat sekolah dengan mudah,”aku Vikri.
“Lewat Jembatan untuk Kehidupan, cita-cita mereka bisa terwujud. Bukan seberapanya uang yang kalian kasih, bukan berapa uang yang kalian donasikan, tetapi kepedulian kalian yang penting. Cita-cita mereka sedikitnya ada di tangan kalian,” tutup Vikri.